Minggu, 13 April 2014

Movie Review : Divergent is like The Hunger Games, boring enough, eh?

pertama kali denger kabar kalo novel divergent akan diangkat ke layar lebar, saya sangat excited. kenapa? karena harapan saya sangat tinggi, seperti hal nya ekspektasi saya terhadap The hunger games. namun, saya sangat tidak menginginkan divergent mengikuti jejak the hunger games. meskipun dari segi finansial sangat menguntungkan namun dari segi alur cerita, sangat membosankan.

setelah saya menonton divergent. ini pendapat saya.

sekitar 25 menit pertama, anda akan dimanjakan dengan cerita yang matang, dan alurnya sangat jelas. wah ini sih lain nih dari hunger games, pikir saya. kemudian ketika beranjak ke tengah cerita, divergent mulai kehilangan track yang jelas. saya saja sebagai movie addict, tidak akan mau menonton lagi, karena cukup membuat ngantuk. kecuali di bagian test dan bagaimana seorang shailene woodley yang cukup manis di film Descendants, menjadi jago berkelahi di film ini. 

divergent mengisahkan mengenai kehidupan masa depan, ketika masa depan membagi manusia-manusianya ke dalam 5 faksi yaitu Erudite atau intelejen atau cerdas, Abnegation atau tidak mementingkan diri sendiri, Candour atau jujur, Amity atau Baik hati dan Dauntless atau berani. Beatrice ‘Tris’ Prior sebagai seorang anak dari pasangan Prior dari faksi Abnegation, memilih menjadi seorang Dauntless karena dia mengganggap bahwa Dauntless sangat menantang. namun, ternyata Tris adalah seorang divergent atau seseorang yang memiliki kemampuan di lebih dari 1 faksi atau disebut kelainan. faksi erudite memiliki sebuah misi untuk menyingkirkan semua divergent dari muka bumi, karena keberadaan divergent dianggap mengancam ketentraman dan keseimbangan. dibantu oleh Tobias ‘Four’ yang ternyata adalah seorang divergent juga, Tris melawan pasukan yang diciptakan oleh faksi erudite.

terlepas dari sisi kebosanan alur cerita, adegan test yang dihasilkan oleh halusinasi peserta, sangat apik dan cukup menegangkan.

dan divergent seperti sifat alamiah manusia. cerdas atau berakal, berani, menolong sesama makhluk, baik hati atau pemberi dan jujur. namun pada film ini, kita dipaksa untuk mengotak-ngotakkan manusia per faksi. dan ketika anda memilih abnegation, anda dimaki-maki pun anda tidak boleh marah, karna itu artinya egois dan membela diri. ketika anda memilih dauntless anda tidak boleh merasa ketakutan, dan tidak boleh menolong orang lain karna itu masuk ke faksi lain. secara garis besar, sangat cerdas, melepaskan banyak sifat alamiah manusia dan hanya diperbolehkan memilih satu sifat saja. karna kalau lebih dari satu itu berarti anda divergent atau kelainan.

ah ya satu lagi, keberadaan kate winslet di film ini, very dissapointing. gak ngerti lagi harus komentar apa.

jadi, manusia pada saat ini adalah divergent, dan divergent adalah manusia pada saat ini. itu menurut saya yah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar